Sore itu, di bulan ramadhan, aku sedang menyirami bunga dan rumput gajah di taman depan rumahku. Entah dari mana datangnya, Ipul - anak tetangga sebelah, 10 tahunan usianya - tiba-tiba sudah berdiri di belakangku. Dia mengenakan kopiah putih. Tampaknya dia sudah mandi - aroma harum sabun mandi sempat mampir di hidungku - dan sedang menunggu waktu berbuka puasa. Tangannya memegang sebuah mainan, entah apa namanya.
“Om, lihat mainanku,” katanya sambil memamerkan sebuah mainan mirip rubik.
“Ooh, bagus sekali. Apa namanya itu?”
“Om, lihat mainanku,” katanya sambil memamerkan sebuah mainan mirip rubik.
“Ooh, bagus sekali. Apa namanya itu?”
“Nggak tahu. Bapak yang belikan di Malioboro.”